Pendidikan vokasi sampai dengan hari ini masih menyisakan berbagai masalah, diantaranya menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin), lapangan kerja rata-rata hanya menyerap sekitar 40 persen lulusan vokasi.
Nadiem menyebut pernikahan massal yang dimaksud baru serius dan `sah` apabila lulusan vokasi langsung direkrut dan dipekerjakan, melalui skema perjanjian kerja sama.
Pasalnya, para lulusan belum mampu langsung beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan tidak jarang kurang fokus pada pekerjaan yang diberikan.